Saturday, September 17, 2011

keberadaan

Penang Bird Park, 2011

suka. suka keberadaan di rumah. di samping insan-insan tersayang. dapat melepas rindu pada katil, bilik air. bak kata Dorothy dalam The Wizard of Oz, there's no place like home :)

dan keberadaan di tempat baru...banyak yang hendak dicerita.

wisemen say, everyone you meet will teach you something. and as normal human being, banyak perkara pada diri sendiri yang tak dapat dilihat. kalau bicara tentang yang zahir sahaja, mana mungkin dapat melihat leher sendiri, belakang badan, bahkan muka sendiri juga tidak dapat dilihat jika tiada cermin atau apa-apa alat. apatah lagi tentang yang tidak zahir - attitude, misalnya.

"weyh hang toksah nyanyi, satgi hujan turun." - a very common joke. penulis sendiri juga sangat terbiasa dengan joke tersebut sedangkan sebenarnya banyak silapnya. syukran to someone for the advice. first of all, mana tahu hujan akan turun kalau nyanyi dan kalau tidak nyanyi sekalipun? it's under His bidang kuasa. the way the joke goes, when we say it, it is as if mempercayai sebuah nyanyian tak sedap akan menyebabkan hujan turun. macam syirik? macam khurafat? ok, im nobody and not qualified to determine a hukum for it but when explained, it does sounds wrong. kan?

alaa....just kidding mehh, didn't really mean it pun. tapi....

"If you ask them, they declare: "We are only talking idly and joking." Say: "Was it Allah and His ayat (proofs, evidences, verses, lessons, signs, revelation) and His messenger that you were mocking?" Make no excuse; you disbelieved after you had believed. if We pardon some of you, We will punish others amongst you because they were Mujrimun (disbelievers, sinners). 9:65-66

qudwah hasanah, Rasulullah s.a.w. pernah bersabda - Sesungguhnya aku bersenda gurau dan aku tidak mengatakan, selain yang benar. (Riwayat Ibnu Abid-Dun-ya dari Abu Hurairah)

Dan sabda Rasulullah s.a.w. lagi - Celakalah orang yang memperkatakan sesuatu agar orang lain ketawa, lalu dia berdusta. Celakalah untuknya. Celakalah untuknya. (Riwayat at-Tirmizi)

Dan according to riwayat Ahmad pula, sabda Baginda begini - Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang tertawa, celakalah ia.

Bagaimana Rasulullah s.a.w. bergurau? This is from hadis riwayat Abu Daud dan at-Tirmizi which I kutip-ed from here and heard about it few times -

Suatu hari, seorang lelaki telah datang kepada Rasulullah S.A.W., meminta tunggangan daripada baginda kerana hendak pulang ke negerinya. Apabila Nabi mendengar permintaan lelaki itu, baginda bersabda: “Sesungguhnya aku akan menunggangkanmu di atas anak unta.” Padahal, pada waktu itu Nabi berkata demikian hanya dengan tujuan untuk bergurau.

Apabila lelaki itu mendengar kata-kata Nabi, dia merasa susah hati kerana memikirkan bagaimana anak unta yang kecil dan lemah boleh ditunggang untuk perjalanan yang jauh. Lalu, lelaki itu berkata, “Apa yang boleh aku buat dengan seekor anak unta? Kalau kamu berikan pada aku, tentulah menjadi beban dan hanya menambahkan kesusahan saja, sebab ia masih kecil dan tidak boleh ditunggang.

Maka Rasulullah S.A.W. berkata, “Adakah yang melahirkan unta itu selain daripada unta betina? Maka itulah yang mahu aku berikan kepadamu iaitu unta besar yang asalnya dilahirkan oleh ibunya.

jika dikaji sirah Baginda, banyak lagi cerita... bergurau juga ada batas dan seninya. the best is to never ever involve Allah, his proofs, evidences, verses, lessons, signs, revelations, power and never ever involve Rasulullah s.a.w. in jokes. and never ever say anything but the truth. how to say the truth, depends on individual's creativity. ya, berkata itu mudah.

astaghfirullah, selama ini penulis bergurau macam mana?
-------------------------------------------------------------

besides that...if we watch movies, dramas, the Malay ones especially (or maybe.. particularly?), "Ya Allah" or "Ya Allah, help me with.../save (a person) from..../award me with.... etc" has always been part of the script. bak kata abang, depa ni buat Allah jadi pelakon tambahan. I once thought it is something biasa, since dari dulu sampai sekarang, tengok tv, dengar skrip macam tu. but bila abang cakap gitu, and when I fikir-fikir balik again, betul jugak, it's like faking a doa, faking a prayer to God. and isn't it when we say "Ya Allah" or "Ya Rabb", we are actually calling God, calling Allah s.w.t., the All-Hearing. how can we make 'the call' part of our jokes?

even policemen don't like panggilan palsu and enforced a law tentang tu.

inikan pula bicara tentang Tuhan.

wallahualam. astaghfirullah.
May Allah swt guide us all.

No comments: