Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang yang menjadikannya tiada.
{Sapardi Djoko Damono}
api yang menjadikan kayu abu.
hujan yang menjadikan awan tiada.
sekilas baca, diri ini tak mampu sampai pada maknanya.
penuh tanda soal, Google ditanya, seperti biasa :)
Pengorbanan. salah satu interpretasi yang saya jumpa.
rata-rata dikata ia puisi cinta buat sang kekasih namun pada suatu sudut,
saya melihat pengorbanan yang ditonjolkan di dalam puisi ini seperti pengorbanan seorang ibu atau bapa atau kedua mereka kepada anak-anak tercinta.
lelah ibu menjaga. lelah ayah bekerja. gigih mereka mendidik.
agar ada sesuap nasi. agar ada pakaian baik yang dapat disarungi. agar tidak sakit atau terluka anak yang disayangi. selepas itu, dibesarkan pula, dengan sebaik cara, agar indah budi bahasanya, tinggi pelajarannya, soleh dan bijak harapnya.
pernah suatu petang saya bersembang dengan seorang ibu tunggal, katanya lebih kurang begini, "Mak cik kalau boleh nak berhenti kerja, penat, makcik pun tak berapa sihat. Tapi duk fikir diorang belum habis belajar lagi....nak belajar pun pakai duit, makan minum pakai lagi, mak cik ingat tak boleh la, kena kerja lagi." pasti ramai lagi ibu bapa yang berkata begini, saya percaya. ayah saya tentu tidak, sebab dia sudah bersara.
tapi ini mengenangkan diri ini pada ibu... yang masih sungguh risau anak-anaknya meski dalam berjuang melawan sakit yang tiada terhingga. kasihnya kasih yang tak sempat diungkap dan meski sempat tentu kata tak bisa ungkap namun kasih itu terzahir, lahir dalam setiap apa yang dibuat.
-------------------------------------------------------
bicara tentang yang Maha Penyayang
dariNya kita datang, kepadaNya kita kembali
yang atas kurnia rahmatnya, dapat kita bernafas hari ini
yang atas kasih sayangnya, ilham, tarbiyyah dan peringatan kita disaji
agar terbimbing dalam melayari hidup ini
tidakkah Dia yang paling layak dicintai sepenuh hati?
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang yang menjadikannya tiada.
{Sapardi Djoko Damono}
api yang menjadikan kayu abu.
hujan yang menjadikan awan tiada.
sekilas baca, diri ini tak mampu sampai pada maknanya.
penuh tanda soal, Google ditanya, seperti biasa :)
Pengorbanan. salah satu interpretasi yang saya jumpa.
rata-rata dikata ia puisi cinta buat sang kekasih namun pada suatu sudut,
saya melihat pengorbanan yang ditonjolkan di dalam puisi ini seperti pengorbanan seorang ibu atau bapa atau kedua mereka kepada anak-anak tercinta.
lelah ibu menjaga. lelah ayah bekerja. gigih mereka mendidik.
agar ada sesuap nasi. agar ada pakaian baik yang dapat disarungi. agar tidak sakit atau terluka anak yang disayangi. selepas itu, dibesarkan pula, dengan sebaik cara, agar indah budi bahasanya, tinggi pelajarannya, soleh dan bijak harapnya.
pernah suatu petang saya bersembang dengan seorang ibu tunggal, katanya lebih kurang begini, "Mak cik kalau boleh nak berhenti kerja, penat, makcik pun tak berapa sihat. Tapi duk fikir diorang belum habis belajar lagi....nak belajar pun pakai duit, makan minum pakai lagi, mak cik ingat tak boleh la, kena kerja lagi." pasti ramai lagi ibu bapa yang berkata begini, saya percaya. ayah saya tentu tidak, sebab dia sudah bersara.
tapi ini mengenangkan diri ini pada ibu... yang masih sungguh risau anak-anaknya meski dalam berjuang melawan sakit yang tiada terhingga. kasihnya kasih yang tak sempat diungkap dan meski sempat tentu kata tak bisa ungkap namun kasih itu terzahir, lahir dalam setiap apa yang dibuat.
-------------------------------------------------------
bicara tentang yang Maha Penyayang
dariNya kita datang, kepadaNya kita kembali
yang atas kurnia rahmatnya, dapat kita bernafas hari ini
yang atas kasih sayangnya, ilham, tarbiyyah dan peringatan kita disaji
agar terbimbing dalam melayari hidup ini
tidakkah Dia yang paling layak dicintai sepenuh hati?
Ya Allah, jadikanlah cintaku padaMu melebihi segala sesuatu.
No comments:
Post a Comment